Industri Sinema Amerika Serikat (Hollywood) Pasca-Perang, 1945–1960

Attabik Ahmad
5 min readOct 4, 2023

--

Pendahuluan

Presentasi ini akan membahas secara ringkas kondisi industri perfilman Amerika Serikat (Hollywood) setelah Perang Dunia 2, tepatnya selama kurun waktu tahun 1945 hingga 1960.

Beberapa topik yang akan dibahas adalah sebagai berikut.

1. Keadaan Setelah Perang, 1946–1948

2. Sistem Industri Perfilman Hollywood

3. Munculnya Independent Filmmakers

4. Filmmaking Hollywood Klasik

5. Sutradara-sutradara Berpengaruh

1. Keadaan Setelah Perang, 1946–1948

Keluar dari perang, Amerika Serikat menyandang julukan sebagai negara adidaya dan mulai membantu negara-negara sekutu dan negara lainnya. Amerika menyatakan perlawanan terhadap paham Komunisme negara Uni Soviet. Di saat yang sama, masyarakat Amerika mulai terpecah menjadi beberapa bagian demografis.

Untuk industri Hollywood sendiri, mereka juga mengalami pasang surut. Pendapatan mereka selama perang mencapai titik tertinggi dengan total 1,6 Miliar dolar Amerika. Bagaimana pun, walaupun Hollywood mencapai nilai yang fantastis, industri bioskop mereka mengalami penurunan drastis untuk dua tahun mendatang.

2. Sistem Industri Hollywood

1. The Big Five. 5 perusahaan film besar yang terdiri dari Paramount, Warner Bros., Loew’s/MGM, 20th Century-Fox, dan RKO. Mereka disebut sebagai the Big Five atau Majors. Lalu ada 3 perusahaan yang lebih kecil: Universal, Columbia, and United Artists (UA). Oleh Mahkamah Agung, delapan perusahaan tersebut dinyatakan bersalah karena memonopoli pendistribusian & penayangan film, kepemilikan bioskop dan merugikan studio independen.

2. Bioskop. Bioskop-bioskop mulai dibangun di tempat-tempat yang dekat dengan transportasi umum. Sehingga orang-orang dari pinggiran kota dapat menonton film dengan lebih mudah.

3. Gear. Inovasi baru untuk meningkatkan pengalaman menonton film. Ditemukannya layar televisi berwarna. Muncul berbagai jenis proyektor film. Hadirnya lensa kamera (cakupan) yang beragam. Seperti CinemaScope, Cinerama, lensa “fisheye” Todd-AO dan 3D.

4. Persaingan Televisi. Hollywood terkadang menghadapi persaingan dengan televisi. Atau lebih tepatnya Hollywood ‘menyesuaikan diri’ dengan hadirnya televisi. Banyak film animasi yang mulai ditayangkan di televisi. Film berita (newsreel) juga berpindah ke televisi yang tadinya ditayangkan di bioskop.

5. Drive-in Cinema bermunculan. Penayangan film model ini banyak digandrungi oleh anak-anak muda. Terutama yang datang dengan pasangan mereka. Namun bioskop drive-in bisa dikatakan tidak ideal untuk media pertunjukkan film. Tantangan yang harus dihadapi adalah saat cuaca badai, sound system yang bermasalah, dll.

6. Tantangan Penyensoran Film. Badan sensor film Amerika, Motion Picture Association of America (MPAA) mengalami tantangan besar. Maraknya film impor, exploitation films, film dengan tema dewasa dan film bersubyek ‘sensitif’ menjadi sasaran sensor. Namun dengan adanya 5 perusahaan besar tadi, sehingga film-film dengan tema ‘dewasa’ bebas ditayangkan di bioskop-bioskop mereka. MPAA lalu mengubah cara kerjanya menjadi berdasarkan sistem rating atau penilaian.

3. Bangkitnya Sineas Independen

Sebuah perusahaan independen, menurut definisi, tidak terintegrasi secara vertikal; artinya peruhaan itu tidak dimiliki oleh perusahaan distribusi dan tidak memiliki distribusi itu sendiri. Perusahaan independen ada yang besar dan bergengsi. Ada juga perusahaan independen kecil, seperti seorang produser film eksploitasi. Kebanyakan produser independen merupakan seorang pengusaha. Pada masa ini juga kuasa seorang produser independen sangat berpengaruh terhadap produksi film berkat Lew Wasserman.

Lew Wasserman

Lew Wasserman

Lewis Robert Wasserman, lahir pada 22 Maret 1913. Dia adalah seorang agen bakat dan eksekutif studio Amerika, digambarkan sebagai “titan Hollywood paling kuat dan berpengaruh dalam empat dekade setelah Dunia Perang II.” Karirnya berlangsung selama sembilan dekade dari 1920-an hingga 2000-an; dia mulai bekerja sebagai pengantar bioskop sebelum putus sekolah menengah, naik menjadi presiden MCA dan memimpin pengambilalihan Universal. Dia adalah sosok di balik suksesnya James Stewart, Alfred Hitchcock dan sineas-sineas Hollywood lain.

Ed Wood

Ed Wood

Edward Davis “Ed” Wood, Jr. Lahir pada 10 Oktober 1924. Ia adalah seorang penulis skenario, sutradara, produser, aktor, penulis, dan editor Amerika yang dikenal karena karya-karyanya dalam film horor atau fantasi beranggaran rendah dan juga dikenal karena karya-karyanya dengan Bela Lugosi. Wood dianggap sebagai salah satu sutradara film terburuk sepanjang masa. Karyanya yang paling terkenal adalah Plan 9 from Outer Space (1959) dan Glen or Glenda (1953). Bahkan karena kegagalan seorang Ed Wood yang sangat terkenal, sampai-sampai Tim Burton membuat film untuk menghormatinya melalui film biografi komedi hitam putih berjudul Ed Wood (1994) yang dibintangi oleh Johnny Depp.

4. Melanjutkan Tradisi Film Klasik

Film-film pada masa Perang Dunia 2 sudah mengeksplorasi gaya narasi yang tidak biasa atau terbilang baru. Dan terus berkembang hingga perang usai. Film yang mengandung teknik pengambilan gambar yang baru, teknik narasi baru dan genre baru menghiasi Hollywood. Beberapa aliran atau genre film juga berkembang.

Perkembangan Genre Film

1. The Western. Film dengan genre laga koboi ini banyak bermunculan pada periode tahun 1940 hingga 1960-an. Durasi filmnya pun bervariasi. Para sutradara berani membuat film mereka dengan durasi yang panjang.

2. The Melodrama. Douglas Sirk merupakan sosok penting dalam mengubah genre ini. Douglas Sirk adalah seorang sutradara émigré yang telah membuat film anti-Nazi dan film noir pada 1940-an.

3. The Musical. Merupakan genre yang dibilang paling kuat di Hollywood. Semua studio membuat film dengan genre ini, namun studio MGM-lah yang paling perkasa.

4. Epik Sejarah. Genre-genre di atas memang genre terkenal untuk beberapa dekade. Namun inflasi nilai produksi dan berpikir bagaimana cara menyelamatkan nasib film memunculkan genre lain. Cecil B. DeMille adalah sutradara yang paling menonjol di genre ini.

5. Sutradara-Sutradara Besar/Berpengaruh

Ini adalah daftar sutradara-sutradara Amerika yang berpengaruh pada masa pasca perang.

John Ford

John Ford

John Ford lahir pada 1 Februari 1894. Ia merupakan seorang sutradara berkebangsaan Amerika Serikat yang memenangkan empat nominasi Academy Award sebagai sutradara terbaik. Dia dilahirkan di Cape Elizabeth, Maine. Dia berkarier di dunia film sejak tahun 1917.

Filmografi:

  1. My Darling Clementine (1946)
  2. The Quiet Man (1952)
  3. The Man Who Shot Liberty Valance (1962)

Alfred Hitchcock

Alfred Hitchcock

Sir Alfred Joseph Hitchcock lahir pada 13 Agustus 1899. Hitchcock adalah seorang sutradara emigre/imigran asal Inggris yang terkenal dengan film-film thriller-nya. Terpengaruh oleh gerakan ekspresionisme di Jerman, dia kemudian memulai debut sutradaranya di Inggris sebelum akhirnya bekerja di Amerika Serikat pada 1939. Dengan film-filmnya yang berjumlah lebih dari 50 buah sepanjang enam dekade kariernya, menjadikannya sebagai salah satu sutradara terbaik dan terpopuler sepanjang zaman.

Filmografi:

  1. Psycho (1960)
  2. Vertigo (1958)
  3. Dial M For Murder (1954)

Sumber

  1. https://en.wikipedia.org/wiki/Lew_Wasserman
  2. https://simple.wikipedia.org/wiki/Ed_Wood
  3. https://id.wikipedia.org/wiki/John_Ford
  4. https://id.wikipedia.org/wiki/Alfred_Hitchcock

--

--

Attabik Ahmad
Attabik Ahmad

Written by Attabik Ahmad

Sering bingung mau nulis apa. Semoga tulisannya gak bikin bingung.

No responses yet